Dewasa Ayu untuk Pemugaran (Pralina) dan Renovasi Pelinggih

Lontar Aji Swamandala menyebutkan bahwa Dewasa Ayu (hari baik) adalah kunci agar pekerjaan "diterima" oleh para Dewa. Untuk Pralina, fokus utamanya adalah mencari hari yang mendukung pelepasan dan penyucian, bukan hari yang bersifat mengikat atau melanggengkan.

Berdasarkan analisis terhadap berbagai sumber lontar Wariga dan Wariga Belog, berikut adalah klasifikasi mendalam mengenai hari-hari yang relevan dan hari-hari pantangan keras (Ala) untuk kegiatan pemugaran tempat suci.

Dewasa Ayu (Hari yang Direkomendasikan)

Hari-hari berikut memiliki vibrasi energi yang mendukung transisi dan transformasi, sangat ideal untuk upacara Pralina dan Ngeruak :

Dewasa Ala (Pantangan Keras/Hari Buruk)

Sangat vital bagi Prajuru atau Pengempon pura untuk menghindari hari-hari berikut. Kesalahan memilih hari ini dapat berakibat fatal:

Nama Dewasa Ala Karakteristik Energi Implikasi pada Pemugaran
Carik Walangati Energi yang memotong, memisahkan dengan kasar, dan membawa kesedihan mendalam. Sangat dilarang untuk Pralina maupun Nasarin. Dipercaya dapat menyebabkan kematian mendadak atau perselisihan tajam di antara keluarga pemilik sanggah.
Kala Temah Waktu yang membawa ketidakstabilan, kekacauan, dan kutukan. Membongkar pelinggih pada hari ini dapat memicu energi negatif yang sulit diredam, menyebabkan renovasi terbengkalai atau pekerja sakit.
Kala Sasab Energi wabah dan penyakit. Disebutkan dalam lontar bahwa jika tempat suci dipugar pada hari ini, dampaknya bisa "merusak bumi" atau menyebarkan penyakit (gering) kepada komunitas.
Taliwangke Sifat "mengikat" pada kematian (bangkai). Meskipun baik untuk membuat pagar, hari ini sangat buruk untuk pemugaran tempat suci karena dapat mengikat energi kematian pada bangunan baru.
Babi Munggah Ketidakstabilan unsur tanah (Pertiwi). Tidak baik untuk menggali pondasi atau menurunkan struktur bangunan karena tanah dianggap sedang "labil".
Rangda Tiga Energi pemisah yang kuat dan negatif. Pantangan keras untuk upacara besar, termasuk Ngenteg Linggih atau Melaspas.

 

Analisis Praktis Penentuan Tanggal

Dalam praktiknya, penentuan Dewasa tidak bisa berdiri sendiri. Sulinggih biasanya akan melakukan langkah-langkah verifikasi berlapis :

  1. Analisis Sasih : Menghindari Sasih yang dianggap "panas" atau penuh gejolak alam untuk memulai pekerjaan besar, kecuali terpaksa. Sasih Kesanga (Maret) umumnya dihindari untuk memulai bangunan karena dominasi Bhuta Kala menjelang Nyepi, namun baik untuk Pecaruan.
  2. Kombinasi Wuku dan Wewaran : Memastikan tanggal yang dipilih tidak jatuh pada Pasah (hari perpisahan) jika tujuannya menyatukan, namun Pasah mungkin dipertimbangkan untuk Pralina (perpisahan) dengan catatan khusus.
  3. Konsultasi Lontar Spesifik : Mengacu pada Wariga Gemet untuk melihat dewa pelindung hari tersebut.
‹ Kembali